Aksi nekat masyarakat untuk mudik dari Pulau Jawa menuju Sumatera terus berlangsung hingga Rabu (12/5/2021). Di Kota Serang, Banten pemudik sepeda motor disekat dan disuruh putar balik ke daerah asal keberangkatan. Namun, pemudik tetap berupaya sampai ke Pelabuhan Merak dengan berbagai cara. Rabu dini hari, sekitar pukul 03.00 WIB, provokasi dan upaya penerobosan penyekatan terjadi di pertigaan Jalan Lingkar Selatan (JLS) yang berbatasan antara Kabupaten Serang dengan Kota Cilegon. Tim Jawara Polres Cilegon juga berupaya memutarbalikkan pemudik sepeda motor di wilayah Gerem, Kota Cilegon.
Penyisiran dan pembubaran pemudik sepeda motor juga dilakukan dekat Dermaga Eksekutif Merak, mereka bersembunyi di pinggir jalan. Ada beberapa sepeda motor yang menggunakan pita hijau, belum diketahui pasti arti tanda tersebut. Kejar-kejaran pun terjadi antara pemudik dengan polisi yang terus menghalau mereka. Didapatkan dua sepeda motor yang ditangkap polisi, bernomor polisi B 6728 GAC dan BE 2311 UE.
Tanggapan: Secara mikro, para pemudik yang pulang ke kampung halamannya biasanya sudah janjian. Mereka punya jejaring lewat telepon selular atau medsos dengan pihak yang memfasilitasi dengan minibus atau mobil pribadi dan urunan untuk kendaraan mudik. Ada juga yang dengan sepeda motor.
Jadi, jejaring pengendara motor yang menembus penyekatan untuk menemui keluarganya, didorong kekurangan ekonomi di kota, serta merasa punya kekuatan kelompok dan berusaha untuk menekan petugas. Mereka sudah tidak ingat lagi akan bahayanya paparan Covid-19, apalagi ada narasi-narasi bahwa Covid-19 itu hanya untuk orang kantoran atau kaum priayi saja, dan tidak menganggap Covid-19 tidak mempan bagi kaum pekerja atau buruh seperti mereka.
Secara makro, masyarakat Indonesia itu komunal yang berarti sebagai warga yang punya keterikatan, kesadaran kolektif yang dibangun dalam sebuah komunitas karena kesamaan kampung halaman dan kerabat. Jadi dalam kondisi komunal ini semua orang punya ikatan kuat dengan kampung halaman dan memiliki sejarah atau perjalanan panjang dalam kehidupannya, sehingga memberikan kerinduan luar biasa.
Di sisi lain ada kepentingan ekonomi, khususnya buruh kerja atau pekerja serabutan di kota besar, dan keluarganya ada di kampung. Di saat Lebaran, ingin pulang bertemu keluarga batinnya yang lama tak berjumpa dan sudah menunggu lama. Hal ini lebih dahsyat lagi kekuatannya. Pada saat yang sama di kota besar, sudah tak ada yang dikerjakan lagi karena saat lebaran pekerjaan libur, dan libur panjang. Dengan tidak adanya aktivitas, pekerja pastinya ingin pulang mudik yang paling aman secara finansial.
https://m.liputan6.com/news/read/4556704/pemudik-nekat-terobos-pos-penyekatan-untuk-sampai-ke-pelabuhan-merak
Jabal Al Tharik (026)
Komentar
Posting Komentar