Langsung ke konten utama

Mengenal Krisis Identitas

Akhir-akhir ini, apakah anda sering mempertanyakan banyak hal tentang diri anda, misalnya tujuan anda dalam hidup? Lalu apakah anda selalu bingung dengan ‘panggilan hidup’ anda yang sesungguhnya?. Jika jawaban anda adalah iya, mungkin saja anda sedang mengalami kondisi mental yang disebut krisis identitas. 

Apa itu Krisis Identitas?
Istilah krisis identitas pertama kali dicetuskan oleh Erik Erikson, seorang psikolog dan psikoanalis asal Jerman. Ia berteori bahwa tantangan psikologis seperti ini tidak hanya dapat dialami oleh remaja, tetapi juga orang paruh baya. Artinya, identitas merupakan sesuatu yang terus tumbuh sepanjang hidup saat seseorang menghadapi tantangan baru dan berhasil mengatasi berbagai masalah.

Erikson juga percaya bahwa pengembangan kepribadian seseorang bergantung pada apakah ia dapat menyelesaikan konflik dengan baik dalam kehidupannya atau tidak. Krisis identitas adalah ketika Anda mempertanyakan siapa diri anda atau identitas diri. Biasanya, kondisi ini muncul ketika seseorang tengah mengalami perubahan besar dalam hidupnya.

Bagaimana Cara Menangani Krisis Identitas?

Meski bisa membuat anda stres, krisis identitas sesungguhnya diperlukan agar anda lebih mengenal diri sendiri dan tumbuh menjadi manusia yang lebih baik. Agar dapat melewati tantangan psikologis ini dengan lebih mudah, anda bisa melakukan beberapa hal berikut: 

a. Gali diri lebih dalam

    Luangkan waktu untuk benar-benar melihat ke dalam diri. Anda tidak selalu harus memiliki jawabannya sekarang juga. Yang penting, Anda berusaha untuk terus menggali dan mengenal diri sendiri.

b. Pikirkan hal-hal yang membuat Anda bahagia

    Terkadang, orang terlalu fokus pada satu hal yang tidak menyenangkan, dan melupakan hal-hal lain yang lebih berharga. Bila Anda selalu berkutat dengan urusan negatif dan lupa untuk memberikan hal-hal yang positif pada diri sendiri, bisa jadi ini alasan mengapa Anda mengalami krisis identitas. 

c. Cari dukungan

    Dukungan dari orang-orang tercinta akan membuat Anda lebih kuat dalam menghadapi perubahan hidup maupun stres. Kata-kata motivasi, pelukan, dan kebersamaan dapat merangsang Anda untuk lebih percaya pada diri sendiri dan meyakinkan Anda supaya bisa melewati segala krisis ini. 

Krisis identitas dapat dialami oleh semua orang dari segala usia. Meski dapat membuat Anda merasa hampa atau frustrasi, kondisi ini sebenarnya bisa membantu Anda untuk lebih mengenal diri sendiri. Jika Anda tengah mengalami perubahan besar dalam hidup yang membuat Anda tertekan, bicarakan dengan orang yang Anda percayai. Anda juga dapat berkonsultasi dengan psikolog untuk membantu Anda dalam menyelesaikan apa yang sedang terjadi dalam hidup Anda.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merebaknya Politik Dinasti di Nusantara

Dinasti politik cenderung melemahkan demokrasi. Sebab, pola dinasti politik ini boleh dibilang tidak meniti karir politik seperti politisi lainnya. Ketika politisi yang lain, memulai karir dari bawah, mereka langsung berada dalam jajaran elit politik. Politik dinasti, memang banyak ditentang. Sebab, konstitusi menjamin setiap orang bebas dari perlakuan diskriminatif atas dasar apa pun dan berhak mendapat perlindungan terhadap perlakuan diskriminatif. Larangan diskriminasi juga ditegaskan dalam UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Pasal 3 ayat 3 yang menegaskan setiap orang berhak atas perlindungan HAM dan kebebasan dasar manusia tanpa diskriminasi. Dinasti politik memang bukan barang baru dalam kancah perpolitikan nasional. Praktik politik dinasti masih lumrah dilakukan. Politik dinasti diartikan sebagai kekuasaan politik yang dijalankan sekelompok orang yang masih dalam hubungan keluarga, baik karena garis keturunan, hubungan darah, atau karena ada ikatan perkawinan. Indones...

Susunan Baru Direksi dan Komisaris Telkom, Ada Abdee "Slank"

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merombak jajaran dewan direksi dan komisaris PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Langkah ini diwujudkan melalui sebuah agenda di acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Telkom, yang digelar pada Jumat (28/5/2021). Dalam RUPST tersebut, Erick mencopot Rhenald Kasali dari posisi Komisaris Utama, Marsudi Wahyu Kisworo dan Chandra Arie Setiawan dari Komisaris Independen. Selain itu, Erick Thohir juga mencopot Alex Denni dan Ahmad Fikri Assegaf dari posisi Komisaris Telkom. Sebagai gantinya, Erick Thohir mengangkat Abdi Negara Nurdin, atau yang biasa dikenal dengan Abdee "Slank", serta Bono Daru Adji menjadi Komisaris Independen. Posisi Komisaris Utama sendiri kini diambil alih oleh mantan Menteri Riset dan Teknologi yang juga sekaligus Komisaris Bukalapak, yakni Bambang Brodjonegoro. Erick juga menunjuk mantan Dirjen Kekayaan Negara, Isa Rachmatarwata dan Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga menjadi Komisaris Telkom...

Self Doubt: Tentang Tidak Adanya Kepercayaan Diri

Fenomena munculnya keraguan yang berasal dari dalam diri sendiri dikenal dengan self doubt. Self-doubt atau meragukan kemampuan serta tidak merasa yakin pada diri sendiri ini bisa saja terjadi secara subsconcious atau dibawah alam sadar kita. Dalam kondisi tertentu, meragukan diri sendiri secara berlebihan bisa berdampak pada hilangnya rasa percaya diri, ketakutan yang berlebihan akan kegagalan, merasa diri tidak memiliki kapasitas yang cukup, kekhawatiran akan tidak mendapat penerimaan, atau berakhir dengan rasa putus asa terhadap hidup dan akhirnya “melarikan diri” dari tanggung jawab kita. Hal itu bisa saja terjadi, terlebih ketika kita sering melakukan self sabotage ketimbang menyelesaikan masalah self-doubt. Self-Doubt Karena Adanya Inner Voice “Negatif”  Setiap orang memiliki suara-suara dalam diri (inner voice) mereka. Beberapa diantaranya bersifat negatif. Suara-suara ini memiliki ragam bentuk, bisa juga kritik yang destruktif, kata-kata yang mengingatkan pada kegagalan pad...