Langsung ke konten utama

Tentang Kamu

Nama besar Tere Liye tentu mengundang kaum milineal untuk berburu karya-karyanya. Salah satunya adalah novel buatannya yang berjudul "Tentang Kamu". Bercerita tentang usaha Zaman dalam mengungkap background Ningsih mengantarkannya pada fakta-fakta mencengangkan dari masa lalu perempuan itu. Jadi siapakah Ningsih? Kenapa Si Kaya ini begitu misterius?

Sinopsis

Berawal dari panggilan Sir Thompson yang merupakan senior di firma hukum Thompson & Co., kepada Zaman Zulkarnaen, Zaman diberikan kesempatan untuk mengisi kursi lawyer senior namun dengan syarat ia dapat menyelesaikan pembagian warisan sebesar 19 triliun rupiah. Nilai tersebut nyaris menyaingi kekayaan Ratu Inggris. Harta itu tersimpan dalam 1% kepemilikan saham di salah satu perusahaan toiletries dunia.

Pemilik warisan tersebut merupakan orang Indonesia berpaspor Inggris bernama Sri Ningsih yang meninggal di salah satu panti jompo di Paris dan tidak ada data mengenai ahli warisnya.

Dengan petunjuk dari buku harian Sri Ningsih yang didapat dari Madam Aimée yang merupakan pengurus panti jompo dimana Sri Ningsih meninggal. Zaman mulai menelusuri kehidupan Sri Ningsih. Perjalanan Zaman dimulai dengan mendatangi tempat di mana Sri Ningsih di lahirkan yaitu di Pulau Bungin. Ia menemui tetua di pulau itu yang menceritakan masa kecil Sri Ningsih mulai dari ditinggal mati ibunya ketika melahirkan dirinya, hingga ayahnya yang bernama Nugroho menikah lagi dan memiliki satu anak yang bernama Tilamuta.

Pada suatu waktu, ayah Sri pergi melaut dan tak pernah kembali lagi. Sejak saat itu, ibu tiri Sri memperlakukan Sri dengan tidak manusiawi seperti memukul hingga tidak memberinya makanan. Musibah lain pun datang. Rumah Sri terbakar dan menyebabkan ibu tiri Sri meninggal. Akhirnya Sri dan adiknya Tilamuta tinggal di sebuah pondok pesantren di Surakarta.

Zaman melanjutkan pergi ke pondok pesantren di mana Sri dan Tilamulat pindah setelah rumah mereka kebakaran di Pulau Bungin. Zaman berkenalan dengan Ibu Nur’aini yang menceritakan masa remaja Sri, persahabatan yang hancur karena keirian hingga tentang pesantren yang di serang kelompok PKI yang menewaskan Tilamuta. Sri menjadi dilematis karena harus memilih kebenaran atau persahabatan.

Zaman pergi ke Jakarta untuk mencari sisa-sisa kehidupan Sri dengan petunjuk dari Ibu Nur’aini. Sang ibu memberikan surat-surat yang pernah di kirim Sri. Dari surat tersebut, Zaman mengungkap kehidupan Sri di Jakarta, mulai bekerja sebagai pedagang kaki lima dengan gerobak, membuka rental mobil, sempat bangkrut hingga menjadi sopir bis, pekerja pabrik, hingga puncaknya membuka pabrik sabun sendiri dengan merk ‘Rahayu’. Semuanya ia lakukan di Jakarta hingga akhirnya ia memutuskan pergi ke London dengan meninggalkan pabriknya, pergi melupakan semuanya.

Kembali ke London, ingatan Zaman teringat foto Sri yang ada di kamar Sri di panti jompo. Di dalam foto itu Sri berdiri di depan bus dengan nomor rute 16. Pencarian tersebut mengantarkan Zaman bertemu Lucy yang menuntunnya mengunjungi kawasan Little India di London. Ia bertemu dengan Rajendra Khan, pemilik kios makanan halal yang setiap hari dikunjungi Zaman. Kemudian ia menelusuri kehidupan lain Sri tentang keluarga angkat Sri,  supir bus rute 16. Selain itu ia fakta baru ditemukan tentang kisah cinta Sri dan Hakan Karim, lalu kepergian anak Sri dan Hakan, hingga semua musibah yang dihadapi Sri dan yang membuatnya kabur ke Paris.

Tidak ada keluarga yang dapat ditelusuri jejaknya. Harapan terakhirnya ialah menemukan surat warisan. Masalah mulai datang dari firma hukum A&Z Law yang mengajak Thompson & Co untuk bernegosiasi dengan membawa wanita yang mengaku mertua dan istri dari Tilamuta. Insting Zaman mengatakan ada yang tidak beres hingga ia mencari surat wasiat tersebut.

Pesan Moral

Kita bisa melakukan apapun walaupun itu menyakitkan. Kita pasti bisa melewati semuanya, termasuk juga segala ujian hidup. Tidak semua kebencian dibalas juga dengan kebencian, namun kita bisa membalasnya dengan kebaikan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merebaknya Politik Dinasti di Nusantara

Dinasti politik cenderung melemahkan demokrasi. Sebab, pola dinasti politik ini boleh dibilang tidak meniti karir politik seperti politisi lainnya. Ketika politisi yang lain, memulai karir dari bawah, mereka langsung berada dalam jajaran elit politik. Politik dinasti, memang banyak ditentang. Sebab, konstitusi menjamin setiap orang bebas dari perlakuan diskriminatif atas dasar apa pun dan berhak mendapat perlindungan terhadap perlakuan diskriminatif. Larangan diskriminasi juga ditegaskan dalam UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Pasal 3 ayat 3 yang menegaskan setiap orang berhak atas perlindungan HAM dan kebebasan dasar manusia tanpa diskriminasi. Dinasti politik memang bukan barang baru dalam kancah perpolitikan nasional. Praktik politik dinasti masih lumrah dilakukan. Politik dinasti diartikan sebagai kekuasaan politik yang dijalankan sekelompok orang yang masih dalam hubungan keluarga, baik karena garis keturunan, hubungan darah, atau karena ada ikatan perkawinan. Indones...

Susunan Baru Direksi dan Komisaris Telkom, Ada Abdee "Slank"

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merombak jajaran dewan direksi dan komisaris PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Langkah ini diwujudkan melalui sebuah agenda di acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Telkom, yang digelar pada Jumat (28/5/2021). Dalam RUPST tersebut, Erick mencopot Rhenald Kasali dari posisi Komisaris Utama, Marsudi Wahyu Kisworo dan Chandra Arie Setiawan dari Komisaris Independen. Selain itu, Erick Thohir juga mencopot Alex Denni dan Ahmad Fikri Assegaf dari posisi Komisaris Telkom. Sebagai gantinya, Erick Thohir mengangkat Abdi Negara Nurdin, atau yang biasa dikenal dengan Abdee "Slank", serta Bono Daru Adji menjadi Komisaris Independen. Posisi Komisaris Utama sendiri kini diambil alih oleh mantan Menteri Riset dan Teknologi yang juga sekaligus Komisaris Bukalapak, yakni Bambang Brodjonegoro. Erick juga menunjuk mantan Dirjen Kekayaan Negara, Isa Rachmatarwata dan Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga menjadi Komisaris Telkom...

Self Doubt: Tentang Tidak Adanya Kepercayaan Diri

Fenomena munculnya keraguan yang berasal dari dalam diri sendiri dikenal dengan self doubt. Self-doubt atau meragukan kemampuan serta tidak merasa yakin pada diri sendiri ini bisa saja terjadi secara subsconcious atau dibawah alam sadar kita. Dalam kondisi tertentu, meragukan diri sendiri secara berlebihan bisa berdampak pada hilangnya rasa percaya diri, ketakutan yang berlebihan akan kegagalan, merasa diri tidak memiliki kapasitas yang cukup, kekhawatiran akan tidak mendapat penerimaan, atau berakhir dengan rasa putus asa terhadap hidup dan akhirnya “melarikan diri” dari tanggung jawab kita. Hal itu bisa saja terjadi, terlebih ketika kita sering melakukan self sabotage ketimbang menyelesaikan masalah self-doubt. Self-Doubt Karena Adanya Inner Voice “Negatif”  Setiap orang memiliki suara-suara dalam diri (inner voice) mereka. Beberapa diantaranya bersifat negatif. Suara-suara ini memiliki ragam bentuk, bisa juga kritik yang destruktif, kata-kata yang mengingatkan pada kegagalan pad...