Langsung ke konten utama

Polemik Penggunaan Masker Kain

Pandemi Covid-19 masih berlangsung hingga saat ini. Virus ini menyebar ke berbagai belahan dunia dan mengharuskan mayarakat untuk melakukan tindakan pencegahan dini. Bentuk pencegahan bisa berupa penggunaan masker, pemakaian hand sanitizer, melakukan jaga jarak antar sesama, dan masih banyak lagi.

Belum lama ini, penggunaan salah satu jenis masker menjadi perdebatan khalayak umum yaitu jenis master scuba dan buff. Masker scuba dan buff diperbincangkan karena sebelumnya badan kesehatan dunia (WHO) menyebut penggunaan masker scuba dan buff di masa pandemi tidak disarankan. Berdasarkan penelitian, penggunaan masker scuba dan buff bahkan bisa lebih berbahaya daripada tidak menggunakan masker sama sekali.

Beberapa tempat umum mulai melarang penggunaan masker scuba dan buff. Contohnya seperti di Stasiun dan di dalam KRL yang tidak memperbolehkan masyarakat yang hendak menggunakan jasa transportasi umum KRL menggunakan masker jenis ini sebagai langkah efektif mencegah penularan virus corona.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi (PemProv) Jawa Barat bahkan telah memesan 10 juta masker non medis pada UMKM di Jawa Barat senilai 40 milyar rupiah. Hal ini dilakukan untuk menaikan ekonomi UMKM ditengah pandemi. Pesanan nya berupa 10 juta masker tersebut, terdiri dari 5 juta masker kain dan 5 juta masker scuba.

Akan tetapi, pemerintah baru saja menetapkan SNI atau Standar Nasional Indonesia untuk masker kain, setelah perumusan selama lima bulan melalui Kemenperin. Dengan adanya SNI masker kain ini, polemik soal kelayakan masker seperti jenis scuba dan buff seharusnya tak lagi terjadi. Diharapkan setelah dirumuskan nya SNI masker kain ini dapat menjaga kualitas dan melindungi masyarakat secara optimal dari penularan wabah Covid-19, mengingat masker kain kini menjadi alternatif ditengah keterbatasan masker medis. SNI kedepannya bisa menjadi pedoman bagi industri dalam negeri dalam memproduksi masker kain yang sesuai dengan ketentuan yang ada.

Sedangkan PemProv Jawa Barat sendiri akan mengkaji kembali pemesanan masker non medis bersama pihak terkait. Tujuannya agar pesanan maskernya tetap berjalan namun masker yang diproduksi sesuai dengan standar kesehatan. Selain itu, UMKM dapat menyesuaikan kebutuhan masker yang aman dan proyek penunjang ekonomi UMKM ini tetap dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Ada beberapa alasan masyarakat masih menggemari pemakaian masker scuba dan buff seperti harga yang cenderung ekonomis, bahan produksi yang melimpah, mudah ditemui, mudah dipakai, dan lain sebagainya terlepas dari penggunaan masker ini yang kurang mampu dalam mengantisipasi penyebaran virus Covid-19. Semoga semakin banyaknya masker kain yang sesuai SNI sehingga masyarakat bisa menggunakan nya secara massal. Mari bersama-sama mengikuti anjuran pemerintah dengan menggunakan masker yang sesuai peraturan demi kebaikan bersama dan menurunkan angka pasien Covid-19 di Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merebaknya Politik Dinasti di Nusantara

Dinasti politik cenderung melemahkan demokrasi. Sebab, pola dinasti politik ini boleh dibilang tidak meniti karir politik seperti politisi lainnya. Ketika politisi yang lain, memulai karir dari bawah, mereka langsung berada dalam jajaran elit politik. Politik dinasti, memang banyak ditentang. Sebab, konstitusi menjamin setiap orang bebas dari perlakuan diskriminatif atas dasar apa pun dan berhak mendapat perlindungan terhadap perlakuan diskriminatif. Larangan diskriminasi juga ditegaskan dalam UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Pasal 3 ayat 3 yang menegaskan setiap orang berhak atas perlindungan HAM dan kebebasan dasar manusia tanpa diskriminasi. Dinasti politik memang bukan barang baru dalam kancah perpolitikan nasional. Praktik politik dinasti masih lumrah dilakukan. Politik dinasti diartikan sebagai kekuasaan politik yang dijalankan sekelompok orang yang masih dalam hubungan keluarga, baik karena garis keturunan, hubungan darah, atau karena ada ikatan perkawinan. Indones...

Susunan Baru Direksi dan Komisaris Telkom, Ada Abdee "Slank"

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merombak jajaran dewan direksi dan komisaris PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Langkah ini diwujudkan melalui sebuah agenda di acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Telkom, yang digelar pada Jumat (28/5/2021). Dalam RUPST tersebut, Erick mencopot Rhenald Kasali dari posisi Komisaris Utama, Marsudi Wahyu Kisworo dan Chandra Arie Setiawan dari Komisaris Independen. Selain itu, Erick Thohir juga mencopot Alex Denni dan Ahmad Fikri Assegaf dari posisi Komisaris Telkom. Sebagai gantinya, Erick Thohir mengangkat Abdi Negara Nurdin, atau yang biasa dikenal dengan Abdee "Slank", serta Bono Daru Adji menjadi Komisaris Independen. Posisi Komisaris Utama sendiri kini diambil alih oleh mantan Menteri Riset dan Teknologi yang juga sekaligus Komisaris Bukalapak, yakni Bambang Brodjonegoro. Erick juga menunjuk mantan Dirjen Kekayaan Negara, Isa Rachmatarwata dan Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga menjadi Komisaris Telkom...

Self Doubt: Tentang Tidak Adanya Kepercayaan Diri

Fenomena munculnya keraguan yang berasal dari dalam diri sendiri dikenal dengan self doubt. Self-doubt atau meragukan kemampuan serta tidak merasa yakin pada diri sendiri ini bisa saja terjadi secara subsconcious atau dibawah alam sadar kita. Dalam kondisi tertentu, meragukan diri sendiri secara berlebihan bisa berdampak pada hilangnya rasa percaya diri, ketakutan yang berlebihan akan kegagalan, merasa diri tidak memiliki kapasitas yang cukup, kekhawatiran akan tidak mendapat penerimaan, atau berakhir dengan rasa putus asa terhadap hidup dan akhirnya “melarikan diri” dari tanggung jawab kita. Hal itu bisa saja terjadi, terlebih ketika kita sering melakukan self sabotage ketimbang menyelesaikan masalah self-doubt. Self-Doubt Karena Adanya Inner Voice “Negatif”  Setiap orang memiliki suara-suara dalam diri (inner voice) mereka. Beberapa diantaranya bersifat negatif. Suara-suara ini memiliki ragam bentuk, bisa juga kritik yang destruktif, kata-kata yang mengingatkan pada kegagalan pad...